
Waktu adalah sesuatu yang sangat berharga karena memiliki banyak nilai. Begitu berharganya waktu, menyia-nyiakannya adalah bentuk puncak kerugian, bahkan lebih berbahaya dari kematian. Ketika Allah ﷻ bersumpah dengan salah satu makhluk-Nya dalam Al-Quran, hal ini menunjukkan makhluk tersebut memiliki keistimewaan.
Allah ﷻ bersumpah dengan waktu dalam Al-Quran dalam beberapa ayat. Misalnya “wal-ashri” (demi masa), “wad-dhuha” (demi waktu dhuha), “wal-lail” (demi waktu malam) dan lain-lainnya. Waktu memang sangat berharga dan harus dipergunakan dengan sebaik mungkin untuk hal-hal yang bermanfaat.
Sebagaimana Nabi ﷺ bersabda :
اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ وَ شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ
Artinya: “Pergunakan lima hal sebelum datangnya lima hal (lainnya), hidupmu sebelum matimu. Sehatmu sebelum sakitmu. Waktu luangmu sebelum waktu sibukmu. Masa mudamu sebelum waktu tuamu. Waktu kayamu sebelum fakirmu”. Silahkan melihat ‘Shahih Al-Jami’ no. 1077.
Maka dari itu, K.H. Hasan Basuni selalu menitikberatkan kepada para santrinya untuk senantiasa memerangi waktu kosong/luang, agar setiap langkah yang kita tapaki ke depannya melahirkan manfaat dan mendapat ridho dari Allah ﷻ.
K.H. Hasan Basuni juga menegaskan kepada para anak-anak didik beliau, bahwasanya, “Kalian adalah pemuda yang sangat berharga, jadi jangan rendahkan harga diri kalian dengan menggunakan waktu kosong kalian untuk hal-hal yang sia-sia. Artinya jauhilah pikiran dan perbuatan-perbuatan yang bisa membuat kalian terkontaminasi dan terjerumus akan hal-hal yang bersifat negatif dan merugikan”.
Bahkan, karena perhatian K.H. Hasan Basuni yang besar kepada para anak didiknya, beliau tidak pernah bosan untuk mengingatkan dan berpesan kepada anak-anak didik yang sudah lulus dan berkarir di dunia kerja, agar dapat memaksimalkan pendidikan vokasi yang telah diperoleh di pondok.
Hal ini penting agar mereka memiliki daya saing dan tidak tertinggal di dunia kerja. Namun, beliau menegaskan pentingnya istiqamah dalam disiplin, sebagaimana yang diajarkan di Pondok Darul Istiqamah, termasuk disiplin dalam menaati aturan yang telah disepakati bersama. “Sebab, untuk mencapai kesuksesan, disiplin sangatlah penting, yaitu kemampuan membagi waktu dengan baik”.
Karena sejatinya, “Masa muda, waktu kosong, dan kekayaan adalah sumber kerusakan bagi seseorang yang tidak memanfaatkannya dengan baik”. Sebagaimana yang dinukil dari perkataan Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah, “Jika dirimu tidak disibukkan dengan hal-hal yang baik, PASTI akan disibukkan dengan hal-hal yang batil”. (Al Jawabul Kaafi hal . 156).
“Kita harus pandai mengunci diri, mengunci pikiran, dan mengunci hati dari perbuatan sia-sia. Karena perbuatan yang sia-sia dapat mengarahkan kita kepada hal-hal yang berdosa dan tidak disukai oleh Allah ﷻ”.
Oleh karena itu, jangan sampai diri kita ini merasa kosong atau bahkan bingung dalam memanfaatkan waktu, perangilah kekosongan itu dengan memperkuat iman dan berusaha mengembangkan diri dengan menambah keilmuan. Kita harus pandai mengunci diri, mengunci pikiran dan mengunci hati dari perbuatan sia-sia, karena perbuatan sia-sia dapat mengarahkan kita kepada hal-hal yang berdosa dan tidak disukai Allah ﷻ.
kita perhatikan dan kita atur dengan baik, waktu dan umur yang telah Allah ﷻ berikan kepada kita. Karena mayoritas manusia banyak lalai dan menyia-nyiakan waktu. Sebagaimana Nabi ﷺ bersabda yang artinya : “Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (H.R. Bukhari no. 6412).
![]()