
Barabai -.Pondok Pesantren Modern Darul Istiqamah (PPMDI), mengikuti acara Kolaborasi dan Kepemimpinan pengelolaan Bank Sampah yang diadakan oleh Perkumpulan Pengelola Sampah dan Bank Sampah Nusantara (Perbanusa) Dewan Pengurus Daerah (DPD) Kalimantan Selatan yang bertempat di Goa Limbuhang Haliau Hulu Sungai Tengah, Sabtu (25/06/22).
Agenda ini merupakan kali ke 3 yang diadakan oleh Perbanusa DPD Kalsel, yang sebelumnya diadakan di bulan maret dan april secara online melalui platfrom zoom meeting.
Agenda ini diawali dengan pembacaan do’a, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu daerah Kalimantan Selatan, perkenalan tempat dari pemilik goa limbuhang, sambutan dari ketua pelaksana, ulasan digitalisasi serta pemberian penghargaan periode bulan januari-juni.
Ketua Perbanusa DPD Kalsel Muliyadi Saputra mengucapkan, apresiasi yang sebesar-besarnya kepada para peserta yang telah berhadir pada acara kali ini.
Muliyadi Saputra menambahkan, tujuan dilaksanakannya acara ini sebagai sarana dalam meningkatkan pelayanan lingkungan terutama pembentukan karakter peduli sampah tanpa batas, mudah efesien, efektif dan berkualitas dalam partisipasi era digitalisasi saat ini dikenal juga dengan era revolusi industri 4.0.
“Melalui agenda ini mari kita ciptakan solusi sampah nusantara,” ucap Muliyadi.
Koordinator bank sampah PPMDI, Ustadzah Risniati mengatakan, pengelolaan bank sampah yang ada di PPMDI sudah beroperasi sejak tahun 2021 dan menabung di dua tempat yaitu yang pertama di bank sampah Urang Banua Desa Bawan (Urban Dewan) dan yang kedua di bank sampah Murakata yang dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan Hulu Sungai Tengah (HST).
Ustadzah Risniati menambahkan, harapannya dengan ilmu yang telah diperoleh dari agenda ini bisa diterapkan di lingkungan pondok agar dapat membentuk karakter peduli sampah tanpa batas untuk santri/santriwati, asatidz dan ustazaat serta terciptanya lingkungan pondok yang semakin bersih.
“Semoga dengan adanya kerjasama ini, dapat menambah manfaat dalam pengelolaan sampah, dapat tercipta lingkungan pondok yang semakin rapi dan bersih,” harap Ustadzah Risniati.
Agenda ini disponsori oleh Bank Negara Indonesia (BNI) dan Ratikita.
Ratikita merupakan sebuah platform transformasi digital daur ulang sampah online, menghubungkan kita dengan titik bank sampah ratikita terdekat, sehingga kita jadi lebih mudah mengelola sampah-sampah non organik, seperti botol plastik, kertas, logam dan banyak lagi.
Agenda dilanjutkan dengan pembuatan Eco Enzyme bersama oleh para peserta, dan diakhiri dengan sesi foto bersama.
Eco enzyme adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik semisal ampas buah dan sayuran, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan juga air yang memiliki banyak manfaat seperti; cairan pembersih serbaguna, pupuk tanaman, pengusir hama, dan melestarikan lingkungan.
Penulis: Baqi
Foto: Nafarin