“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hambaNya di malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, yang Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Qur’an 17:1)
Peristiwa Isra’ dan Mi’raj adalah salah satu peristiwa terpenting bagi umat Islam, yang salah satu hikmahnya adalah diterimanya satu perintah yang menjadi tiang agama, yakni Sholat lima waktu. Sholat menjadi pengingat bahwa manusia adalah hamba Allah yang lemah yang senantiasa harus menjalankan perintahNya dan menjauhi segala larangannya. Perjalanan ini juga memberi teladan tentang dianjurkannya bersikap kritis (critical thinking) sesuai aturan agama dan kaidah-kaidah keilmuan dimana dalam salah satu riwayat diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW berulang kali harus kembali kepada Allah untuk mempertanyakan serta memohon agar diperingan perintah Sholat yang pada awalnya diwajibkan sebanyak 50 kali dalam sehari.
Terkait hal ini, Ustadzah Mawaddatur Rahmah mengingatkan dalam ceramah beliau bahwa santriwati Pondok Pesantren Modern Darul Istiqamah sebagai muslimah-muslimah yang bertakwa kepada Allah SWT, harus senantiasa mengambil hikmah dari peristiwa Isra’ Mi’raj ini. Akhlak mulia Nabi Muhammad SAW hendaknya menjadi teladan dalam membentuk keimanan dan ketakwaan demi meningkatkan potensi diri setiap harinya.
Peringatan Isra’ Mi’raj di Pondok Pesantren Modern Darul Istiqamah Putri Barabai diselenggarakan pada Hari Sabtu, tanggal 14 April 2018. Tidak hanya diisi dengan ceramah, santriwati ikut serta memeriahkan dengan Pagelaran Habsyi yang melantunkan rasa syukur kepada Allah SWT serta shalawat atas Nabi Muhammad SAW. Setelah berdoa bersama, acara diakhiri dengan menikmati hidangan sederhana bubur kacang serta roti yang disiapkan oleh para ustadzah.