Barabai – Pondok Pesantren Modern Darul Istiqamah (PPMDI) kembali melaksanakan ‘Amaliyatu at-Tadris (praktik mengajar) perdana di tahun 2022. Kegiatan ini sudah menjadi agenda tahunan untuk kelas akhir (XII MA/SMK) yang menjadi syarat mutlak untuk menjadi alumni PPMDI. Senin (30/5).
Untuk mematangkan pengetahuan dan pemahaman santri kelas akhir (XII MA/SMK) tentang praktik mengajar (‘Amaliyatu at-Tadris), seluruh santri kelas akhir menyaksikan ‘Amaliyatu at-Tadris Perdana yang dibawakan oleh 3 orang santri kelas akhir (XII MA/SMK) yang terpilih. Acara ini bertempat di mesjid pondok. Sebelum ketiga santri yang terpilih menampilkan kemampuan mengajar masing-masing, mereka terlebih dahulu memperoleh arahan dan bimbingan dari Pimpinan Pondok Pesantren Modern Darul Istiqamah K.H. Hasan Basuni, Kepala MA Darul Istiqamah Ustadz Muhammad Ruliyadi, S. Pd.I, Asatidz Pengabdian dari Pondok Darussalam Gontor dan beberapa Asatidz senior.
Mereka bertiga adalah Ferdiansyah (kelas XII MA IPA ) yang memperoleh bimbingan dari Ustadz Ghiats Mubarak Arsyad, dengan membawakan materi Stories In English; Jiem Fahlul Fudhul (kelas XII MA IPA) yang memperoleh bimbingan dari Ustadz M. Abdurrafi’ Hanif Alfawwaz, dengan membawakan materi Nahwu Wadhih; Afyan (kelas XII MA Keagamaan) yang memperoleh bimbingan dari Ustadz Halim Rofi’i, dengan membawakan materi Al-mahfudzhot.
Acara ini melibatkan 10 orang Asatidz pembimbing yang terdiri dari asatidz tahun ke-4 ke atas dan asatidz Senior, serta 57 santri kelas akhir (XII MA/SMK).
Setelah dars naqd (‘evaluasi praktik mengajar’) untuk ujian praktik mengajar perdana ini, santri yang lain akan mendapatkan gilirannya masing-masing di kelas-kelas yang telah ditentukan dengan materi yang berbeda-beda, sesuai dengan pilihan dan kemampuan mereka. Ujian praktik mengajar ini berlangsung hingga Sabtu (4/6) nanti.
Ustadz Halim Rofi’i sebagai ketua pelaksana kegiatan ‘Amaliyatu at-Tadris mengharapkan kepada para santri kelas akhir agar mempersiapkan diri dan bersungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan ini, agar mendapatkan bekal pengetahuan serta tertanamnya nilai-nilai untuk menjadi guru yang baik dalam bersikap maupun mengajar di dalam kelas.
Begitulah simulasi ujian praktek mengajar yang diselenggarakan selama kurang lebih 1 jam, lalu dilanjutkan dengan evaluasi selama kurang lebih 3 jam. Hal ini akan memberikan gambaran kepada seluruh santri kelas akhir yang akan menjadi pengajar maupun pengoreksi pada ujian Tarbiyah ‘Amaliyyah agar dapat mempersiapkan diri sebaik mungkin.
Penulis: Baqi
Foto: Syafiqurrahman