Mengasinglah (berpindahlah) ke banyak negeri untuk mencari kemuliaan,
Dan bepergianlah, dalam bepergian itu ada lima faedah (yang bisa didapat)
Hilangnya kesusahan, mendapatkan penghidupan, serta (mendapatkan) ilmu, tata krama, serta teman-teman yang mulia (Imam Syafi’i)
Setelah sebelumnya terpilih mewakili Indonesia ke berbagai forum di Amerika Serikat dan Jepang, Pondok Pesantren Modern Darul Istiqamah Barabai berhasil terpilih untuk mengikuti program BRIDGE Indonesia-Australia 2018 di Australia. BRIDGE – Building Relations through Intercultural Dialogue and Growing Engagement – adalah program kerjasama yang memungkinkan siswa Australia dan Indonesia serta guru untuk meningkatkan kemampuan bahasa dan mendapatkan metode pengajaran baru dan keterampilan melalui pembelajaran tatap muka dengan menggunakan teknologi dalam jaringan (online).
Tidak hanya mendorong santri-santriwati untuk selalu berlomba-lomba dalam berprestasi demi menegakkan kalimah Allah, ustadz dan ustadzah pun selalu dipacu dan didukung semaksimal mungkin. Berbagai program demi meningkatkan potensi dan kompetensi ustadz dan ustadzah selalu konsisten dilaksanakan dengan keyakinan bahwa pendidik yang berkompetensi dan memiliki akhlaqul karimah akan mampu menciptakan generasi Islam yang mumpuni.
Beberapa tahapan test telah dilalui, termasuk wawancara oleh pihak Asia Education Foundation, Kedutaan Besar Australia, dan terakhir oleh IALF Jakarta, yang akhirnya memilih dua dari empat ustadz/ustadzah peserta seleksi. Mereka adalah Ustadz Aidil Fitri dan Ustadzah Ida Merlina, yang pada 29 Januari 2018 akan segera berangkat ke Jakarta untuk mengikuti pelatihan pra-keberangkatan. Adapun keberangkatan dijadwalkan terbagi menjadi dua term, yakni bulan Februari-Maret 2018 dan Juli-Agustus 2018. Kedua ustadz/ustadzah yang juga merupakan alumni Pondok Pesantren Modern Darul Istiqamah Barabai akan diberangkatkan ke Australia untuk mengikuti Pelatihan Pengembangan Profesional dan TIK di Melbourne Australia, lalu kemudian mengikuti program kemitraan dan peningkatan pemahaman dan pengetahuan lintas budaya, dan pedagogi dengan sekolah partner di Australia. Mereka juga akan diikutsertakan dalam proses belajar-mengajar di sekolah partner di sana, sebelum kembali ke pondok untuk melakukan rencana tindak lanjut.
Selamat!!