Barabai – Pondok Pesantren Modern Darul Istiqamah (PPMDI) menggelar Haflatut Takhrij atau wisuda sekaligus perpisahan yang ke XXIX bagi 328 santri/santriwati kelas akhir, di aula PPMDI putra, Sabtu (18/6/2022).
Mereka yang diwisuda adalah santri/santriwati kelas XII Madrasah Aliyah (MA) 101 orang/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 38 orang, kelas IX Madrasah Tsanawiyah 179 orang dan kelas VI Madrasah Ibtidaiyah (MI) Plus 10 orang.
Prosesi haflatut takhrij ini dipimpin langsung oleh Pimpinan Pondok Al-Mukarram K.H. Hasan Basuni yang akrab disapa dengan Murabbi beserta Ibu Pengasuh Al-Mukarramah Hj. Siti Shalehah, S.Pd.I.
Haflatut takhrij ini ditandai dengan pengukuhan, dilanjutkan pengalungan medali bagi para alumni yang telah menyelesaikan pendidikan sesuai jenjangnya. Acara ini juga dihadiri dan disaksikan oleh asatidz/ustadzaat, pengawas madrasah, staf kantor kementerian agama HST, dan orang tua/wali.
Lulusan kelas akhir ini tak hanya berasal dari wilayah Hulu Sungai Tengah, tapi juga wilayah lain di provinsi Kalimantan Selatan, provinsi Kalimantan Tengah dan provinsi Kalimantan Timur.
Pada kesempatan ini, Murabbi berpesan kepada alumni untuk tidak berhenti belajar, baik secara formal maupun non formal. Artinya, sebisa mungkin meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Sebab, dalam menghadapi tantangan ke depan dibutuhkan bekal pengetahuan dan skill yang cukup. Supaya mampu berdedikasi secara maksimal kepada bangsa dan negara khususnya kepada agama Islam.
“Kalian yang sudah lulus tidak boleh berhenti belajar sampai di sini, tetapi harus melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Syukur-syukur bisa lanjut ke jenjang S3. Jadilah generasi Islam teladan bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat serta umat Islam, dengan modal ibadah, pengetahuan dan pengalaman selama di pondok,” pesan Murabbi.
Murabbi juga meminta kepada alumni yang langsung berkarir di dunia kerja, supaya bisa memaksimalkan pendidikan vokasi yang telah diperoleh di pondok, sehingga bisa berdaya saing dan tidak terbelakang di dunia kerja. Namun, beliau menegaskan, pentingnya istiqamah terhadap disiplin, sebagaimana diajarkan di pondok Darul Istiqamah.Termasuk, disiplin dalam menaati aturan apapun yang menjadi komitmen bersama.
“Keterampilan yang dimiliki itu bisa dijadikan sebagai modal untuk mengembangkan diri di masyarakat. Tentunya, kalau bisa dioptimalkan, insya Allah bisa membuahkan hasil. Jangan sampai aturan banyak dibuat tapi tak ditaati. Seperti halnya ilmu yang tak diamalkan, jadi tak berguna,” ulas Murabbi.
Pada kesempatan itu, juga diumumkan alumni terbaik dan mereka yang mendapatkan beasiswa.
Rangkaian haflatut takhrij ditutup dengan do’a. Selanjutnya, diisi hiburan berupa atraksi drumband dari santri putra, tari mappadendag sulawesi selatan dari siswa MI Plus, tari ethnic nusantara dari santri putra, dan tarian kolaborasi dari santriwati.
Penyelenggaraan haflatut takhrij kali ini dihadiri ratusan orang tua alumni. Panitia pun membuat dekorasi aula dan panggung yang megah sebagai tempat kegiatan sakral tersebut.
Penulis: Baqi
Foto: Copyright DARUL ISTIQAMAH MEDIA