Barabai (PPM Darul Istiqamah) – Pondok Pesantren Modern (PPM) Darul Istiqamah Barabai kembali menggelar aktivitas tahunan jelang Haflatut Takhrij (perpisahan santri putra dan putri kelas akhir) berupa kegiatan “‘Amaliyatut Tadris atau Praktik Mengajar” untuk santri kelas akhir XII (dua belas) Madrasah Aliyah (MA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai syarat mutlak untuk menjadi alumni PPM Darul Istiqamah Barabai. Selasa, 14 Mei 2024, bertempat di ruang kelas PPM Darul Istiqamah putra dan putri.
Kegiatan ‘Amaliyatut Tadris yang diadakan di PPM Darul Istiqamah setiap tahunnya ini bertujuan untuk menyempurnakan pemahaman dalam kegiatan ajar-mengajar dan juga identik dengan tempat persemaian guru, sehingga para santri putra dan putri dididik dan dibina agar mampu mengajar atau menjadi guru. Dalam proses pendidikan calon guru, PPM Darul Istiqamah tidak hanya mengajar teori pedagogik, akan tetapi disertai dengan praktik atau pengamalannya serta diikuti dengan evaluasi secara langsung.
Pimpinan Pondok melalui ketua panitia pelaksana kegiatan ‘Amaliyatut Tadris, Ustadz Muhammad Baqi, S.Pd, menuturkan bahwa selain untuk menyempurnakan pemahaman dalam kegiatan ajar-mengajar dengan adanya kegiatan ini juga untuk melatih daya tahan mental para peserta ‘Amaliyatut Tadris dan sebagai sarana peningkatan kualitas pelajaran di PPM Darul Istiqamah.
“Alhamdulillah, kita dapat melaksanakan agenda tahunan pondok kembali di tahun ini, menukil dari perkataan pimpinan pondok bahwasanya sebaik-baik atau cara terbaik belajar adalah mengajar. Sebagaimana juga cita-cita dari pimpinan pondok kita agar kita dapat menjadi mundziru qaum atau penyeru dan pemberi peringatan kepada umat untuk tetap istiqamah di jalan ghoyatul ma’had li I’lai Kalimatillah. Oleh karenannya lah, jadi apa pun nantinya kalian di masa depan, ketika kembali ke masyarakat harus mengajar atau tetap menjadi pendidik. Seumpama menjadi seorang pengusaha, maka jadilah pengusaha yang mendidik karyawan-karyawannya,” tutur Ustadz Baqi dalam sambutannya ketika pengarahan tentang ‘Amaliyatut Tadris di aula PPM Darul Istiqamah putri.
“Ketika dari antum ataupun kita dapat menjadi guru yang baik dan ideal, maka dari kita pula akan melahirkan generasi yang baik dan ideal. Baik dan ideal dalam berpikir, bergerak dan bertindak,” tutup Ustadz Baqi.
Pelaksanaan kegiatan ‘Amaliyatu Tadris dimulai dari tanggal 14 Mei s.d. 27 Mei 2024, yang diawali dengan kegiatan workshop pembekalan berkenaan dengan ‘Amaliyatut Tadris kepada para peserta tentang bagaimana cara mengajar yang baik, mempersiapkan lesson plan atau rencana pelaksaan pembelajarannya dan lain-lain di pekan pertama yang bertempat di aula PPM Darul Istiqamah putri. Dan dilanjutkan kegiatan praktik mengajar di pekan kedua yang bertempat di ruang kelas PPM Darul Istiqamah putra untuk peserta putra dan ruang kelas PPM Darul Istiqamah putri untuk peserta putri.
Pembimbing ‘Amaliyatu Tadris Ustadz Irfani Rahman, S.Pd, menuturkan bahwa prinsip yang selalu kita pegang teguh dan telah kita terapkan di dalam pondok ini adalah “sistem atau cara mengajar itu lebih penting daripada materi ajar, namun keberadaan guru itu lebih penting daripada sistem atau cara mengajar, dan ruh atau jiwa guru itu lebih penting daripada guru itu sendiri. Oleh Karenanya kalian wajib mengetahui metode pendidikan yang sistematis sehingga diterima oleh masyarakat sebagai guru yang ideal nan profesional, dan itu diajarkan melalui kegiatan ‘Amaliyatu Tadris ini,” tutur Ustadz Irfani kepada para peserta.
Empat peserta dari angkatan kelas XII MA dan SMK yang terpilih untuk menjadi peserta ‘Amaliyatut Tadris perdana ialah dua orang dari pondok putra, Akhi Muhammad Rizky Aldiansyah dan Akhi Muhammad Hafiz. Sedangkan dua orang lainnya dari pondok putri yaitu, Ukhti Nur Supiafitrah dan Ukhti Nor Patmasari. Mereka berempat mengikuti ‘Amaliyatut Tadris Perdana di aula PPM Darul Istiqamah putra dan putri beserta rekan-rekan angkatan seperjuangan mereka yang berjumlah 109 orang. Dan tidak ketinggalan juga para pembimbing dan pengawas dari asatidz dan ustadzaat senior yang turut hadir untuk menyimak jalannya parkatik mengajar santri kelas akhir sekaligus memberikan evaluasi di akhir kegiatannya.
Adapun untuk mata pelajaran (mapel) yang telah dipilih oleh para peserta ‘Amaliyatut Tadris perdana ialah, Akhi Muhammad Rizky Aldiansyah dengan mapel Mahfudzaat (kata-kata mutiara atau peribahasa berbahasa Arab), sementara akhi Muhammad Hafiz dengan mapel Stories In English (Kisah-kisah hikmah berbahasa Inggris). Sedangkan ukhti Nur Supiafitrah dengan mapel Imla (metode pengajaran menulis bahasa Arab), sementara ukhti Nor Patmasari dengan mapel Stories In English (Kisah-kisah hikmah berbahasa Inggris).
Secara bergiliran mereka melakukan praktik mengajar di hadapan para santri kelas X MA dan SMK sesuai dengan jadwal yang telah disiapkan oleh panitia. Mereka diminta untuk tampil laksana seorang guru profesional yang mengajar di kelas-kelas dengan memegang satu mata pelajaran yang berbeda-beda sesuai minat dan pilihan mereka. Kegiatan mereka juga diikuti seluruh anggota angkatan untuk mengawasi teman mereka yang maju dalam kegiatan tersebut, apabila ditemukan kesalahan, maka akan dicatat dan dipertanggungjawabkan diakhir ‘amaliyah.
Salah satu peserta ‘Amaliyatut Tadris perdana, Akhi Muhammad Hafiz, menyampaikan terima kasihnya kepada pihak pondok serta segenap asatidz wal ustadzaat atas kesempatan dan pengalaman yang sangat berharga yang dapat diambil dari diadakannya kegiatan ini.
“Jazakumullahu Ahsanul Jaza kepada pondok yang telah mengadakan dan memfasilitasi kegiatan yang begitu penting dan sakral ini untuk kami dan rekan-rekan, dari sini kami belajar bahwa ada hal yang lebih penting selain mempersiapkan materi ajar yang baik yaitu metode penyampaian materi ajar. Materi ajar yang hebat tidak akan mampu diserap oleh peserta didik tanpa metode yang baik pula,” ujar Hafiz.
Kegiatan ini memang sedikit menantang, pasalnya pelajaran yang diajarkan di ruang kelas kepada para santri merupakan pelajaran berbahasa Arab dan Inggris, sehingga para santri kelas akhir selaku pengajaranya pun dituntut harus menggunakan bahasa pengantar Arab dan Inggris non stop. Namun, dengan persiapan yang matang dan bimbingan intensif dari asatidz wal ustadzaat yang lebih senior, para santri putra dan putri kelas akhir dapat melalui kegiatan ini dengan baik.
Penulis: MB
Editor: Ustadz Ahmad Nailul Fadli, Lc
Foto: Copyright DARUL ISTIQAMAH MEDIA